Al-Qur'an as a Guide so listen it

Sabtu, 23 Agustus 2008

Virus Ukhuwah



waduh bicara virus kok pada takut semua yah???
tenang ja nih bukan virus yang mematikan komputer n menghilangkan data kok tapi ini virus lebih pada melumpuhkan Ukhuwah,,,, serem banget broo..... heheh


Virus pertama: MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN DIRI
Banyak kisah dua orang sahabat yang saling mencintai dengan tulus sehingga masing-masing merasa berat untuk berpisah dari kawannya, tiba-tiba sikap mereka berubah ketika tergiur dengan gemerlap dunia dan berlumba-lumba untuk mendapatkannya.
Apa yang akan kita lakukan seandainya ada peluang rezeki di mana kita dan saudara kita sama2 membelakangkan satu sama lain? Sering terjadi dua orang sahabat saling bersaing, demi mendapatkan satu pekerjaan. Di sinilah sifat itsar (mendahulukan saudara) kita diuji. Sebaik-sebaik sifat itsar adalah yang seperti dilakukan oleh kaum Ansar terhadap kaum Muhajirin sebagaimana diabadikan dalam QS. Al Hasyr :9 berikut ini "Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung"



Virus berikutnya : TIDAK SANTUN DALAM BERBICARA
Hal ini merupakan pintu yang paling luas bagi syaitan untuk masuk menebar bibit2 perselisihan dan permusuhan di antara sahabat. Banyak yang beranggapan, hubungan istimewa yang terjalin dengan sahabatnya membebaskannya dari tutur kata yang sopan. Contoh gaya bicara kepada saudara kita yang harus dihindari adalah : Berbicara dengan nada suara tinggi dan menggunakan kata-kata kasar. Di dalam Al Qur'an, Allah mengisahkan wasiat Luqman dalam mendidik anaknya : "Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keldai" (QS. Luqman : 19) Tidak mendengar saran saudaranya, enggan menatap ketika berbicara atau memberi salam, tidak menghargai keberadaannya. Seorang ulama salaf berkata : "Ada orang yang memberitahuku tentang suatu hadis, padahal saya telah mengetahuinya sebelum ia dilahirkan, namun kesopanannya mendorongku untuk tetap mendengarnya hingga selesai." Kemuliaan akhlaq Rasulullah membawa beliau untuk tetap mndengar dan tidak memotong kata2 seorang musyrik bernama 'Utbah. Ketika berhenti, Rasulullah bertanya kepadanya : "Apakah engkau sudah selesai, hai Abul-Walid (panggilan 'Utbah)?" Mari kita cuba refleksi ke diri kita sendiri. Kadang saat teman kita sedang bercerita sesuatu..atau ingin mengutarakan pendapatnya, kerana rasa sudah tahu, kita potong pembicaraannya. Yang harus kita hindari berikutnya adalah : BERGURAU SECARA BERLEBIHAN Gurauan ringan dalam batas kesopanan dan tidak keluar dari ruang lingkup yang benar akan menambah kelunturan dan kehangatan hubungan ukhuwah. Sebaliknya, gurauan yang berlebihan dan melampaui batas kesopanan akan mempercepat kehancuran ukhuwah

Seterusnya ialah: SERING BERDEBAT DAN MEMBANTAH
Sering mendebat dan membantah diikuti oleh perkara negatif lainnya seperti menganggap unggul idea, sering mengkritik idea sahabat, menggunakan kata2 pedas yang bernada merendahkan pemahaman, cara berfikir, dan kekuatan penguasaannya terhadap suatu masalah. Sesungguhnya salah satu faktor paling signifikan yang dapat memacu rasa benci dan dengki antara sahabat adalah kebiasaan berselisih/berbantah-bantahan yang seringkali tanpa didasari oleh ketulusan dalam upaya mencari kebenaran. Sabda Rasulullah : "Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang sangat keras kepala dan suka membantah" (HR. Bukhari, Muslim, An-Nasa'i, Tirmidzi, Ahmad)
Harus dihindari pula : KRITIKAN KERAS DAN MELUKAI PERASAAN. Salah satu faktor yang dapat merusak suasana pembicaraan dan hubungan ukhuwah adalah menyerang dengan kritikan bernada keras atau kritikan yang tidak argumentatif. Seperti ungkapan : "Semua yang kamu katakan adalah salah, tidak memiliki dalil yang menguatkan." Atau : "Kamu bertentangan dengan saya." Ada cara yg lebih santun utk mengkritik...misalnya :"Beberapa sisi dalam pendapatmu itu perlu dipertimbangkan lagi", "Menurut hemat saya....", "Saya mempunyai idea lain, harap antum menyemaknya dan memberi penilaian", dan ungkapan2 serupa. Kalau kita akan merasa 'sakit' bila dibegitukan...dikritik dgn nada yg melukai perasaan...maka marilah ke depan..kita juga lebih pintar memilih kata2 yg tepat utk menyampaikan kritik pd saudara kita.


Virus berikutnya : SIKAP ACUH
Ukhuwah yang tidak dihiasi dengan kehangatan perasaan dan gejolak rindu, adalah ukhuwah yang kering. Ia akan segera gugur dan luntur. caranya antara lain : mencuba membangkitkan rasa ukhuwah tersebut dan memohon pada Allah agar hati kita ditautkan dgn hati saudara2 kita. Seorang ulama salaf berkata : "Jika seekor lalat hinggap di tubuh sahabatku, aku benar2 tidak boleh duduk diam (Abu Hayyan at-Tauhidi, al-Mukhtar minash Shadaqah wash-Shadiq, hlm. 143). subhanallah..seekor lalat yg hinggap di tubuh saudaranya difikirkan Perasaan yang tulus juga akan mendorong seseorang untuk mendoakan sahabatnya ketika berpisah dan menyebut namanya dalam waktu2 terkabulnya do'a. Sabda Rasulullah : "Doa seorang muslim untuk kebaikan saudaranya yang dilakukan dari kejauhan, nescaya akan dikabulkan". (HR. Muslim, Ibnu Majah, Ahmad) Sama-samalah kita muhasabah semula akan ukhuwah kita dengan sahabat-sahabat kita. Seboleh-bolehnya kita elakkan lah virus-virus ini menyerang ukhuwah kita. ' Prevention is better than cure'

1 komentar:

Khlasht mengatakan...

mmmm.... kira-kira ukhuwah udah terjangkit belum ya? hehehehehehehehehehehehee....

jangan sampe!

Times is Amal