BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kemiskinan
merupakan suatu bentuk fenomena sosial yang tercipta dari adanya kesenjangan sosial yakni dikarenkan
adanya gap antara si kaya dan si miskin dengan kata lain adanya distribusi kekayaan
yang tidak merata di dalam masyarakat. Kemiskinan membawa dampak yang buruk
bagi masyarakat, salah satunya tindak kriminalitas meningkat dengan kondisi
kemiskinan yang mendesak mereka melakukanya. Permasalahan kemiskinan di
Indonesia sudah menjadi wacana umum dan sering dibincangkan, dengan demikian masalah
kemiskinan tidak hanya sebagai permasalahan pemerintah, namun juga sebagai
permasalahan para akademisi yang patut dicarikan solusinya, mahasiswa sebagai
akademisi pun sepatutnya ikut andil dalam memikirkan masalah tersebut.
Mahasiswa
mempunyai berbagai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh golongan tua dan tidak
pula oleh golongan anak-anak, yakni mahasiswa mempunyai berbagai potensi dalam
memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi masyarakatnya. Mahasiswa memiliki
peran sebagai agent of change yakni
sebagai agen perubahan dalam masyarakat (kusumah, 2007), dalam menghadapi
masalah kemiskinan pun secara langsung maupun tidak langsung mahasiswa dituntut
untuk memberikan alternatif-alternatif solusi yang nantinya dapat bermanfaat bagi
masyarakat, terutama lingkungan terdekatnya yaitu masyarakat bawah dan kecil di
sekitar kampus, contoh konkret dalam memberikan solusi tersebut ialah dengan
menciptakan lembaga mahasiswa yang mengerti tentang kondisi perekonomian
sekitarnya. Lembaga tersebut memberikan peran yang secara signifikan dapat
membantu pemerintah dalam mengentaskan permasalahan kemiskinan, terutama di
kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.
BMT (Baitul Mal wat Tamwil) merupakan salah
satu lembaga perekonomian yang mempunyai dua peran utama yakni sebagai rumah
usaha dan rumah harta, rumah usaha berfungsi sebagai pencari dana melalui
berbagai usaha layaknya koperasi, serta rumah harta yang berfungsi menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk dana zakat, infak, dan sedekah (Djazuli dan
Janwari, 2002). Melihat permasalahan dan peluang di atas penulis tertarik untuk
mengangkat sebuah gagasan menarik dengan judul “Program Terpadu Baitul Mal wat Tamwil Mahasiswa dalam Upaya Pengentasan
Kemiskinan melalui Produk Qordhul Hasan”.
1.2.
Uraian Singkat Gagasan
BMT (Baitul Mal wat tamwil) mahasiswa yang
dibentuk di dalam kampus, tidak hanya melaksanakan program nya hanya di
internal kampus tetapi juga melaksanakan fungsi eksternal nya ke masyarakat
kelas bawah dan kecil untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satunya
dengan melaksanakan program terpadu dari produk BMT itu sendiri yaitu qordhul
hasan. Program terpadu ini ialah bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan yang
terjadi di sekitar kampus, Pertama BMT melakukan survey dan pendataan masyarakat
dengan melaksanakan penyuluhan tentang wirausaha dan motivasi kepada masyarakat
sehingga masyarakat dan BMT tercipta suatu hubungan emosional, dengan demikian BMT
semakin mudah untuk menyalurkan dana qordhul hasan, qordhul hasan sebagai dana
pinjaman bergulir ini akan dimanfaatkan sebagai modal awal masyarakat untuk
melaksanakan usaha dengan disertai bimbingan yang berkelanjutan oleh BMT, tentunya
di awasi oleh lembaga-lembaga terkait. Adapun program terpadu BMT yang
dilaksanakan dalam kerangka dana qordhul hasan ialah
· Penyuluhan dan pengenalan BMT
· Human Resource Development Program
· Motivasi dan training wirausaha sukses
· Pengembangan KUD
· Penyaluran dana qordhul hasan sebagai
modal
1.3.
Tujuan dan Manfaat
Dalam penulisan karya tulis
ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
·
Memberikan
solusi tertulis dalam pelaksanaan teknis program terpadu BMT melalui produk
qordhul hasan.
·
Memberikan
informasi dan gagasan kepada mahasiswa perguruan tinggi khususnya dan
masyarakat umumnya mengenai BMT dan fungsinya.
·
Menciptakan
gagasan baru yang lebih solutif dari karya tulis yang dibuat saat ini untuk
selanjutnya.
Adapun manfaat yang bisa di ambil dalam karya
tulis ini ialah:
·
Membantu
BMT mahasiswa dalam melaksanakan fungsi pengabdian kepada masyarakat
·
Membantu
mahasiswa berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan ekonomi yang ada secara
aktual
·
Menjadi
bahan studi berkelanjutan dengan penerapan ril dalam masyarakat