Al-Qur'an as a Guide so listen it

Sabtu, 25 Agustus 2012

Dilematis

Pernah ga sobat denger kata-kata "Dilematis"?? yap mungkin lebih dekat dengan kata gaul saat ini dengan redaksi "Galau". saya rasa kita pernah mengalaminya, karena fitrah nya manusia pasti ada yang namanya cobaan hidup yang dikonversikan menjadi Problematika ato masalah. klo' saya ibaratkan dengan keadaan diri.

maka sudah pasti rasa yang muncul beragam tergantung orang-orang yang mengalami dilematis itu sendiri seperti apa perasaan dilematis dengan kadarnya masing-masing. namun yang sebenarnya ingin saya bahas disini ialah mengapa ada perasaan dilematis itu sendiri khususnya diri saya yang mengalami (Narsis Mode on). scara ilmu kejiwaan dilematis timbul dari 2 atau lebih pilihan dengan belbagai keputusan yang akan diambil oleh seseorang... he gaya ilmiahnya.

nah seakan waktu yang dah berjalan ini pun membuat saya dilema, jadi apa yang membuat saya dilema?? TANYA KENNN..... Napa??

pilihan hidup dari sisi kuliah, dari sisi mencari kerja dan sebagainya menimbulkan hal dilema diri... pasalnya yang jadi masalah dilema ini ga akan timbul sekiranya kita ga ngejalanin hidup wkwkwk.... mati ja ya he.

sisi positif nya ada lah.... mau tau??? mau tauu kaaah??
1. dengan Dilema kita jadi tambah dewasa menghadapi n menjalani hidup

Dengan adanya masalah alias dilema menuntut kita berpikir ekstra hati2 dalam menentukan sebuah pilihan tsb... walaupun keputusan yang kita ambil ga slalu bner tp yang pasti kita bsa ambil pelajaran dari keputusan tersebut.

2. Dengan berdilema kita menambah silaturahim...(Lho Kok bisa)?

hm... bsa tentunya. ini sebenernya teori khusus orang yang pnya kpribadian ekstrovert... wlopun introvert tp ga murni intro bsa jg... kebanyakan orang ga bsa lepas dari orang lain ini hukum interaksi kehidupan nih kaya diajarin John Locke ma aristo mungkin yah hehe dah lupa plajaran SMA (Maklum Jurusan IPS blajarna Tata negara). nah dari teori itu klo orang galau ga akan bsa duduk tenang kecuali "berkicau" dengan sum1 else... yup ia curhat ke temen, tetangga n orang-orang tdeketna lah... dngan begitu terjalinlah nuansa silaturahim tersebut... he ilmu sosiologi nih

3. dengan Dilema kita bisa berempati

Yang satu ini nih sedikit sama dengan yang diatas. klo misalkan dilema mencuat didalam lubuk hati, berkecamuk melewati batas goresan emosional kita tentulah setidaknya kita sadar bahwa yang kita alamin pasti juga dialamin oleh orang lain, dengan demikian kita ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. empati deh namanya.. hehe

Kesimpulannya dilematistuh pnya sisi positif na, klo kita kembali ke fitrah kita yakni manuia itu makhluk yang bertuhan... Alias ,memiliki agama... so back to ours... as d way of ur life... dengan agama yang mengatur hidup kita khususnya ISlam yang mengajarkan agar selalu dekat dengan Allah swt dimanapun n apapun kondisinya, Insya Allah dilematis kan ada jalan kluarnya, yah apalah fungsi kita didunia klo tidak untuk saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebenaran.

Wallahu'alam

Times is Amal